Dalam Bayangan: “Mei 1998”

Arwyn Muhammad Sya'bani(1), Muhammad Maulid Aufa Putra Sujana(2), Syauqi Al-Harits Gymnastiar(3), Aliyatun Nur Afifah(4), Dadi Mulyadi Nugraha(5),


(1) Universitas Pendidikan Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Indonesia
(3) Universitas Pendidikan Indonesia
(4) Universitas Pendidikan Indonesia
(5) Universitas Pendidikan Indonesia
Corresponding Author

Abstract


Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia menjadi titik penting dalam sejarah modern negara ini, menandai tragedi yang berdampak mendalam pada masyarakat. Artikel ini menyorot permasalahan inti, pendekatan solusi, serta dampak sosial-ekonomi dari kerusuhan tersebut, fokus pada eskalasi dari insiden kecil hingga terjadinya kerusuhan massal yang terutama merusak toko-toko etnis Tionghoa. Peran kunci dari ABRI, Pemerintah, dan Organisasi dalam menangani kerusuhan rasial ini dianalisis secara mendalam. ABRI mengambil langkah tegas dan terlibat dalam penindakan represif, sementara pemerintah setempat memberikan dukungan dan menghimbau untuk menjaga ketenangan. Organisasi seperti KNPI, AMPI, dan SMPR turut mengecam kerusuhan serta menyuarakan aspirasi reformasi. Artikel ini merumuskan bahwa pencegahan kerusuhan serupa di masa depan memerlukan tindakan kompleks yang melibatkan peran aktif pemerintah, masyarakat sipil, dan individu. Langkah-langkah tersebut termasuk mempromosikan asimilasi yang inklusif, memperkuat integrasi budaya Tionghoa, mendukung pendidikan multikulturalisme, dan mendorong asimilasi yang substansial. Ketidaksetaraan ekonomi dan eksklusivisme etnis Tionghoa diidentifikasi sebagai pemicu prasangka negatif dan kerusuhan Mei 1998. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan sikap netral, mempromosikan kesetaraan, dan memupuk solidaritas sosial. Transparansi dalam kontribusi etnis Tionghoa terhadap negara juga dianggap sebagai aspek krusial.

 

 


Keywords


Kerusuhan Mei 1998, Etnis Tionghoa, Pencegahan Konflik, Asimilasi Budaya, Peran Pemerintah

References


Rustopo. 2007. Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta 1895-1998. Yogyakarta: Ombak.

Setiono, Benny. G. 2002. Tionghoa Dalam Pusaran Politik. Jakarta: Elkasa.

Siswoyo, Bambang. 1981. Huru-Hara Solo Semarang: Suatu Reportase. Jakarta. Bhakti Pertiwi.

Wasino. 2006. Wong Jawa dan Wong Cina : Lika-Liku Hubungan Sosial antara Etnis Tionghoa dengan Jawa di Solo tahun 1911-1998. Semarang: UNNES Press

Tarmidi, L. T. (1999). Krisis moneter Indonesia: Sebab, dampak, peran IMF dan saran. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 1(4), 1-25. https://doi.org/10.21098/bemp.v1i4.183

Himawan, E. M., Pohlman, A., & Louis, W. (2022). Revisiting the may 1998 riots in Indonesia: Civilians and their untold memories. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 41(2), 240-257. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/18681034221084320

Saputri, N. (2023). Perkembangan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia. Jurnal Pusdansi, 2(2). http://pusdansi.org/index.php/pusdansi/article/view/75

Supriyanto, S. (2022). Gerakan Mahasiswa dalam Upaya Kejatuhan Pemerintah Soeharto 1998. Jurnal Impresi Indonesia, 1(2), 66-74. https://doi.org/10.58344/jii.v1i2.15

Rustamana, H. A., Adillah, P. M., & Zatua, Z. (2023). 1998 Reform Movement. Indonesian Journal of Applied and Industrial Sciences (ESA), 2(6), 543-562. https://doi.org/10.55927/esa.v2i6.6880

Rahman, A. (2022). Partisipasi Masyarakat Sipil Dalam Gerakan Reformasi 1998 Di Indonesia. J-CEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(3), 139-150. https://journal-nusantara.com/index.php/J-CEKI/article/view/211/225

Nurmalaningrum, R. W. (2018). Lengsernya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia. https://osf.io/preprints/inarxiv/hn87j/

Purdey, J. (2002). Anti-Chinese violence in Indonesia, 1996-1999. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130282271573052544

Aspinall, E. (2009). Review of The Idea of Indonesia: A History. https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/54471/INDO_87_0_1241189291_117_122.pdf?sequence=1

Hadiz, V. R. (2005). Social science and power in Indonesia. Equinox Publishing.

Coppel, C. A. (1983). Indonesian Chinese in crisis. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000794968838144

Rhamadani, R. D. (2015). PERAN ASSOCIATION INTERNATIONALE DES ÉTUDIANTS EN SCIENCES ÉCONOMIQUES ET COMMERCIALES (AIESEC) SEBAGAI AKTOR NON NEGARA DALAM MEMINIMALISIR DAMPAK ISU RASIAL PADA MASYARAKAT CINA TERHADAP INDONESIA PASCA KERUSUHAN MEI 1998. Global and Policy Journal of International Relations, 3(01). http://www.ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/jgp/article/view/1959

Raditya, A., & Millah, A. S. (2009). TAFSIR KONFLIK KEKERASAN: Mengurai Ketegangan Sosial, Menuju Negeri Yang Damai. Kaukaba Dipantara. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=ENWsEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=TAFSIR+KONFLIK+KEKERASAN:+Mengurai+Ketegangan+Sosial,+Menuju+Negeri+Yang+Damai&ots=W3KD3cKa0e&sig=UY_8pQxioLL9rLvHWaNY7pCHCMk


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 182 times
PDF Download : 72 times

DOI: 10.57235/ijedr.v2i1.1925

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 ARWYN MUHAMMAD SYA'BANI, Muhammad Maulid Aufa Putra Sujana, Syauqi Al-Harits Gymnastiar, Aliyatun Nur Afifah, Dadi Mulyadi Nugraha

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.