Membangun Harga Diri: Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Remaja

Dwi Cantika(1), Ahmaddin Ahmad Tohar(2), Zuriatul Khairi(3),


(1) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
(2) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
(3) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Corresponding Author

Abstract


Artikel ini menjelaskan konsep peningkatan harga diri sebagai sarana untuk memperkuat pendidikan karakter di kalangan remaja. Fenomena kontemporer seperti bunuh diri, tantangan sosialisasi, perasaan tidak aman, gangguan bipolar, terlalu banyak berpikir, insomnia, kecemasan terkait sekolah, dan kelelahan akademik tersebar luas di antara individu di tahap remaja. Kejadian ini berasal dari adanya harga diri yang rendah pada remaja, yang secara signifikan mempengaruhi perkembangan mereka. Melalui metodologi penelitian kepustakaan, informasi dan data berharga dikumpulkan dari berbagai sumber terkait termasuk artikel, jurnal, dan buku. Harga diri terutama menunjukkan penilaian diri positif komprehensif individu. Dalam konteks Islam, harga diri dikenal sebagai muru'ah, yang menekankan pentingnya menjaga harga diri Muslim dan mengumpulkan rasa hormat dari orang lain, terlepas dari praktik keagamaan. Remaja dengan persepsi diri yang positif cenderung menunjukkan keunggulan moral, menunjukkan kebaikan terhadap Pencipta, orang tua, pendidik, dan teman sebaya mereka. Artikel ini disusun di sekitar enam tema utama: perspektif psikologis tentang harga diri, sudut pandang Islam tentang harga diri, faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri, keuntungan harga diri untuk remaja, strategi praktis untuk memperkuat harga diri remaja dan inisiatif untuk meningkatkan harga diri.


Keywords


Harga Diri, Psikologi, Islam, Pendidikan Karakter

References


Arroisi, J. (2022). Konsep harga diri: Studi komparasi perspektif psikologi modern dan islam. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 27(1), 89-106.

Al-Ghazali, A. H. M. ibn M. 2003. Ihya’ ‘ulumal-din. Dar al-Salam.

Buchalter, S.I. (2015). Raising Self-Esteem in Adults. London: Jessica Kingsley Publisher.

Bungin, B. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Burns, B.J. 1993. Konsep Diri (Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku). Jakarta: Acan.

Cecillia, L. D. (2017). Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Narsisistik Pada Siswa Sma Kristen 1 Salatiga Yang Menggunakan Jejaring Sosial Instagram. Jurnal Psikohumanika, 9(1), 10-24.

Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-esteem. San Francisco: W. H. Free- man and Company.

Guindon, M. H. (2010). Self Esteem Across The Lifespan: Issues and Interventions. New York: Taylorand Francis Group, LCC.

Gyun, Y.H. (2021). How to Respect Myself. Terjemahan: Asti Ningsih. Jakarta Selatan: TransMedia Pustaka.

Ghufron, M. N., & Risnawati, R. S. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Hermawan, H., Komalasari, G., & Hanim, W. (2019). Strategi layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan harga diri siswa: Sebuah studi pustaka. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 4(2), 65.

Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima. Terjemahan: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hamka. 2020. Tafsir al-Azhar Jilid 2: Diperkaya dengan pendekatan sejarah, sosiologi, tasawuf, ilmu kalam, sastra, dan psikologi. Prestasi.

Lexy J. Moleong. 2018. Metodologi penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

McDermott, J. J. (2013). The Writings of William James. Random House.

Minev, M., Petrova, B., Mineva, K., Petkova, M., & Strebkova, R. (2018). Self-esteem in adolescents. Trakia Journal of Sciences, 16(2), 114–118.

Mruk, Christopher, J. (2006). Self Esteem Research, Theory, and Practice. New York: Springer.

Nirmalasari, L., & Masusan, K. 2014. Self Esteem, Gender dan Prestasi Kerja (Study Pada Penyiar Radio Di Kota Bandung). Bandung: STIESTEMBI.

Triwahyuningsih, Y. (2017). Kajian meta-analisis hubungan antara self esteem dan kesejahteraan psikologis. Buletin Psikologi, 25(1), 26–35.

Rosenberg, M. (1980). Conceiving the self. New York: Basic Books.

Refnadi. (2018). Konsep Self-esteem Serta Implikasinya Pada Siswa. Jurnal EDUCATIO, 4 (1), 16-22.

Salim & Syahrum. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu.

Setyaputri, N. Y. (2022, August). Raising Self Esteem in Teenagers: Sebuah Upaya untuk Penguatan Karakter Siswa. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) (Vol. 5, pp. 915-922).

Selo, A., Mustari, H., Possumah, B. T., Sadi, H., & Usman, A. H. (2015). Adab al nafs: A review of Al Mawardy’s moral education philosophy. Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(3 S1), 552.

Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.

Semiawan, C. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grasindo.

Wiantina, N. A. (2021). Analisis Perkembangan Sosial Remaja. JIEGC Journal of Islamic Education Guidance and Counselling, 2(2), 89-100.

Zed, M. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 72 times
PDF Download : 37 times

DOI: 10.57235/ijedr.v2i2.2569

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Dwi Cantika, Ahmaddin Ahmad Tohar, Zuriatul Khairi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.