Analisis Perilaku Self-Harm pada Siswa SMPN 17 Pekanbaru dan Implementasinya Dalam Bimbingan Konseling

Sy Elsa Ruwaida(1), Tri Umari(2), Donal Donal(3),


(1) Universitas Riau
(2) Universitas Riau
(3) Universitas Riau
Corresponding Author

Abstract


Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Dan perilaku self-harm sering kali dijadikan pelarian yang dilakukan untuk mengatasi tekanan emosional atau rasa sakit secara emosional. Perilaku self-harm rentan terjadi di semua kalangan, seperti yang terjadi pada siswa SMPN 17 Pekanbaru. Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Self-harm Pada Siswa SMPN 17 Pekanbaru Dan Implementasinya Dalam Bimbingan Konseling ini, bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk self-harm pada siswa, apa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan self-harm dan bagaimana implentasi bimbingan konseling dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah berjumlah 5 orang siswa SMPN 17 Pekanbaru yang pernah melakukan perilaku self-harm dalam 3 bulan terakhir dengan rentang usia 13-15 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek penelitian melakukan perilaku self-harm yaitu menyayat, mengukir bentuk di pergelangan tangan. Tindakan ini dilakukan dengan intensitas rendah dan tidak berulang dalam satu waktu. Faktor yang menyebabkan perilaku Self-harm yaitu media sosial, lingkungan sosial, dan keluarga. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku self-harm yaitu dampak fisik yang menyebabkan luka dan cedera, dampak psikologis yaitu perasaan malu dan bersalah, dampak akademis dan sosial. Latar belakang keluarga dan lingkungan Informan umumnya mengalami kurangnya perhatian dan dukungan emosional dari orangtua, perasaan tidak dihargai, serta isolasi sosial. Ini mendorong mereka mencari mekanisme koping melalui self-harm.


Keywords


Self-harm, Remaja

References


Agustin, D, & Nurfadillah, W. (2024). Fear of Missing Out (FoMO) pada Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Self Injury/Self Harm: Kajian Sistematik. Jurnal Psikologi, 1(4), 14-14.

Agustin, D., Faradiba, T., & Paramita, A. D. (2022). Hubungan Kesepian Dan Deliberate Self-harm Pada Remaja: Relationship Between Loneliness And Deliberate Self-harm Among Adolescences. Prosiding Serina, 2(1), 79-84.

Ali, Muhammad dan Asrori, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Washington DC : American Psychiatric Publishing

Creswell, J. W. (2014). Research design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed; edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Estefan, G., & Wijaya, Y. D. (2014). Gambaran proses regulasi emosi pada pelaku self injury. Jurnal Psikologi Esa Unggul, 12(01), 126410.

Faradiba, A. T., & Abidin, Z. (2022). Bagaimana dan apa Cara Remaja dalam Melakukan Self-harm? Studi Kualitatif pada Remaja Perempuan di Jakarta. Bulletin of Counseling and Psychotherapy/Vol, 4(2), 342.

Higgins, M. (2015). Teen Self-Injury. Essensial Issues. Essensial Library. United States of America.

Khalifah, S. (2019). Dinamika Self-harm Pada Remaja (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Klonsky, E. D., Walsh, B., lewis, S. P., & Muehlenkamp, J. J. (2011). Nonsucidal Self-Injury. Canada: Hogrefe .

Kusdiyati, S., & Fahmi, I. (2016). Observasi Psikologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kusumadewi, A. F., Yoga, B. H., Sumarni, S., & Ismanto, S. H. (2020). Self-harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self-harm. Jurnal Psikiatri Surabaya, 8(1), 20.

Larsen, K. (2009). Self-Injury in Teenagers, A Reasearch Paper, Menomonie: University of Wisconsin-Stout.

Lubis, I. R., & Yudhaningrum, L. (2020). Gambaran Kesepian pada Remaja Pelaku Self Harm. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 9(1), 14-21.

Putri, N. R., & Nusantoro, E. (2020). Pengaruh Harga Diri Terhadap Kecenderungan Perilaku Self Injury Pada Siswa Smp Negeri Di Kecamatan Tembalang Tahun Pelajaran 2019/2020. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 6(2), 139-151.

Rahayu, I. T., & Ardani, T. A. (2004). Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia.

Romas, M. Z. (2017). Self-injury remaja ditinjau dari konsep dirinya. Jurnal Psikologi, 8(1).

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. J-PENGMAS (jurnal pengabdian kepada masyarakat), 1(1).

Sibarani, D. M., Niman, S., & Widiantoro, F. X. (2021). Self-harm dan Depresi pada Dewasa Muda. Jurnal Keperawatan Jiwa, 9(4), 795-802.

Soesilo, A. (2013). Perilaku Melukai Diri Sendiri. “Perilaku Sembrono dan Psikologi Kesehatan” Fakultas Psikologi – UNIKA SOEGIJAPRANATA – SEMARANG, 1-22.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, T., & Apsari, N. C. (2021). Perilaku Self-harm atau Melukai Diri Sendiri yang Dilakukan oleh Remaja (Self-harm or Self-Injuring Behavior by Adolescents). Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 4(2), 213-224.

Whitclok, J. (2009). The Cutting Edge: Non-Suicidal Self-Injury in Adolescence. Research Facts and Findings, 1-9


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 182 times
PDF Download : 119 times

DOI: 10.57235/arrumman.v1i2.3633

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Sy Elsa Ruwaida, Tri Umari, Donal Donal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.