Komunikasi Strategis dan Propaganda: Peran Media dalam Dinamika Perang Gagasan di Konflik Asimetris

(1) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
(2) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
(3) Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Abstract
Peran media dalam perang gagasan menjadi faktor yang sangat penting dalam konflik asimetris, dimana kekuatan yang tidak seimbang antara pihak yang terlibat dan penggunaan informasi sebagai alat yang digunakan dalam peperangan menjadi jauh lebih penting. Pada tulisan ini, dapat dilihat bagaimana komunikasi dan manipulasi informasi melalui media dapat menggiring opini, memperkuat posisi politik, dan mengendalikan konflik. Tulisan ini membahas bagaimana strategi manipulatif seperti propaganda, framing, dan disinformasi yang digunakan oleh aktor negara maupun aktor non-negara dapat mendapatkan dukungan publik dan mengilangkan legitimasi musuh. Faktor utama yang dapat memperkuat menipulasi dalam konflik asimetris adalah media sosial yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara cepat. Kemudian dalam tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana dampak manipulasi informasi terhadap opini publik dan persepsi konflik. Tulisan ini juga menggambarkan dampak dari perang gagasan terhadap kestabilan sosial dan politik.
Keywords
References
Bakry, G. N. (2021). Peran pers sebagai aktor gerakan digital tagar# solidaritasuntukntt di Twitter. Jurnal Kajian Jurnalisme, 98-114.
Buffaloe, D. L. (2006). Defining Asymmetric Warfare. The Institute Land Warfare. Papers (AUSA).
Chakraborty, K. (2013). Cultural Diplomacy Dictionary. Berlin: Institute for Cultural Diplomacy.
Clausewitz, C. (1995). On War.
Dewan Riset Nasional. (2008).
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media.
Fetzer, J. H. (2004). Disinformation: The Use of False Information. Minds and Machines.
Gelven, M. (1994). War and Existence. Philadelphia: Pennsylvania University Press.
Handoko, Y. (2019). Peperangan Informasi dalam Era Digital. Jurnal Komunikasi Indonesia.
Kusuma, A. (2019). Narasi dan Propaganda dalam Konflik Indonesia. Jurnal Sosial Politik, 14(3), 240-252.
McQuail, D. (2012). Teori Komunikasi Massa Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Najicha, M. R. (2020). PENGARUH BERITA HOAX TERHADAP KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA INDONESIA. Jurnal Kewarganegaraan.
Pane, F. (2018, Desember 06). Mendefinisikan OPM dan KKB. Retrieved Desember 29, 2024, from https://m.republika.co.id
Paripurna, A. A. (2021). Viktimologi dan Sistem Peradilan Pidana. Yogyakarta: Deepublish.
Pariser, E. (2011). The Filter Bubble: What the Internet is Hiding from You New. Penguin Press.
Sabir, A. (2018). Diplomasi Publik Indonesia terhadap Vanuatu dalam Upaya Membendung Gerakan Separatisme Papua.
Sabrina, A. R. (2018). LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF MENANGGULANGI HOAX.
Sudirman, L. &. (2017). Analisis Yuridis Terhadap Kebebasan Pers di Indonesia dan Malaysia. Journal of Judicial.
Vlăduţescu, Ş. &. (2014). Current Communication Difficulties.
Ward, S. J. (n.d.). Digital Media Ethics. Retrieved Desember 29, 2024, from http://ethics.journalism.wisc.edu/resources/digital-media-ethics/
Article Metrics
Abstract View

DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5297
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Pratiwi Ika Kartikaningrum, F G Cempaka Timur, Ahmad G Dohamid

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.