Mewujudkan Persatuan Bangsa Melalui Penguatan Nilai Ke-Bhinneka-an Generasi Muda di Sekolah Perbatasan Indonesia – Malaysia

Jagad Aditya Dewantara(1), Sulistyarini Sulistyarini(2), Sri Buwono(3), Maria Ulfa(4), Witarsa Witarsa(5), Thomy Sastra Atmaja(6), Shilmy Purnama(7),


(1) Universitas Tanjungpura
(2) Universitas Tanjungpura
(3) Universitas Tanjungpura
(4) Universitas Tanjungpura
(5) Universitas Tanjungpura
(6) Universitas Tanjungpura
(7) Universitas Tanjungpura
Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Pemuda merupakan generasi bangsa yang kelak menjadi visioner dalam membangun bangsa dan Negara. Sebagai penggerak bangsa. Sebagai penggerak bangsa, pemerintah menyiapkan jenjang-jenjang pendidikan sebagai wadah dalam belajar untuk mengetahui dan memahami sehingga terciptanya pemuda-pemudi yang berkarakter dan berkualitas. Globalisasi ini, Indonesia mengalami penurunan rasa nasionalisme atau rasa cinta tanah air, hal ini dikarenakan gempuran budaya asing dari berbagai negara yang masuk di Indonesia dengan mudahnya diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika hal ini terus-menerus terjadi, maka budaya, nilai, dan norma sosial yang ada akan merosok sehingga pemuda yang kelak meneruskan tonggak kepemimpinan akan mengalami penurunan kualitas atau daya saing dalam Sumber Daya Manusiaanya. Untuk itu diperlukan penguatan nilai-nilai kebhinekaan dalam pendidikan melalui jenjang sekolah menengah melalui kegiatan workshop. Bhineka Tunggal Ika memiliki makna yang penting bagi bangsa ini selain sebagai semboyan, dalam pemaknaanya Bhineka Tunggal Ika menjadi penglebur akan masalah pluralisme dikarenakan Indonesia sebagai negara yang majemuk. Sehingga diharapkan dalam penguatan nilai-nilai Kebhinnekaan terhadap siswa Sekolah Menengah perbatasan Malaysia – Indonesia ini dapat terwujud secara optimal. Konsep dan penyajian kegiatan workshop diyakini dapat menarik minat siswa untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika, sehingga kelak akan tercipta generasi yang memiliki nasionalisme tinggi kepada bangsa dan Negara, serta mampu mewujudkan Persatuan Bangsa.

Kata Kunci: Persatuan Bangsa, Nilai Ke-Bhinneka-an, Generasi Muda di Perbatasan

 

Abstract

Youth is the nation's generation who will become visionaries in building the nation and state. As a nation's mover. As a driving force for the nation, the government prepares educational levels as a forum for learning to know and understand so as to create young people with character and quality. With this globalization, Indonesia has experienced a decrease in the sense of nationalism or love for the homeland, this is because the onslaught of foreign cultures from various countries entering Indonesia are easily accepted and applied in everyday life. If this continues to happen, then the existing culture, values, and social norms will deteriorate so that the youth who will continue the leadership milestones will experience a decrease in quality or competitiveness in their Human Resources. For this reason, it is necessary to strengthen the values of diversity in education through the secondary school level through workshop activities. Bhineka Tunggal Ika has an important meaning for this nation apart from being a motto, in its meaning Bhineka Tunggal Ika is a melting pot of the problem of pluralism because Indonesia is a pluralistic country. So that it is hoped that in strengthening the values of Diversity for Middle School students on the Malaysia - Indonesia border, this can be realized optimally. The concept and presentation of the workshop activities are believed to be able to attract students' interest to understand and implement the values contained in Bhineka Tunggal Ika, so that in the future there will be a generation that has high nationalism to the nation and state, and is able to realize National Unity.

Keywords: National Unity, Diversity Values, Young Generation at the Border


Keywords


National Unity, Diversity Values, Young Generation at the Border

References


DAFTAR PUSTAKA

Kusman, A.P. (2017). “Bangsa yang Menghormati Kebinekaan”, Kompas, 19 Mei. BPS Kabupaten Jepara. Jepara dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Natuna. Natuna dalam Angka 2012.

Conversi, D. (2007). “Homogenisation, Nationalism and War: Should We Still Read Ernest Gellner?” Nations and Nationalism, Vol. 13 (3): 371-394. http: //suaradewata.com/read/2017/01/06/ 201701060003/Nilainilai-KebhinekaanDalam-Multikulturalisme-danAncamannya.html, dikunjungi pada 20 Oktober 2017. https://tomisapari.blogspot.co.id/2013/03/ jenis-jenis-multikulturalisme.html, dikunjungi pada 21 Januari 2018.

Latif, Y. (2016). Negara Paripurna. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pamungkas, C. (2015). “Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan Laut: Studi Kasus Masyarakat Nelayan Karimun”, Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (2): 147- 162.

Purwanto, B. (2012). “Merajut Kebhinekaan dan Kearifan Budaya bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Indonesia”. Pidato Ilmiah Dalam Rangka Peringatan Dies Natalis ke-63. Syahrazad, H. “Indonesia dan Akomodasi Multikultural”, Kompas, 6 April 2017.

Sulistiyono, S. T. (2015). “Multikulturalisme dalam Perspektif Budaya Pesisir”, Jurnal Agastya, Vol. 5 (1): 1-18.

Suliyati, T. dkk. (2016). “Pola-Pola Interaksi Sosial pada Masyarakat Plural: Studi Kasus Masyarakat Maritim Di Karimunjawa”. Laporan Penelitian Riset Pengembangan dan Penerapan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Diponegoro.

Suliyati, T. Rochwulaningsih, Y., Utama, M. P. (2017). “Interetnic Interaction Pattern in Karimunjawa Island”, Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, Vol. 9 (2): 302-310.

Susilowati, E., dkk. (2013). “Model Pananaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Masyarakat Pulau Terluar (Studi Kasus Kabupaten Natuna)”. Laporan Penelitian Strategis Nasional, DP2M DIKTI.

Susilowati, E., Dhanang Respati Puguh, dan Noor Naeilil Masruroh (2015). “Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme di Kepulauan Natuna”, Humanika, Vol. 19 No.1: 158- 170. Vickers, A. (2009). Peradaban Pesisir: Menuju Sejarah Budaya Asia Tenggara. Denpasar: Pustaka Larasan-Udayana University Press.

Zuhdi, S. (2014). Nasionalisme, Laut, dan Sejarah. Depok: Komunitas Bambu


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 380 times
PDF Download : 284 times

DOI: 10.57235/aurelia.v1i2.99

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jagad Aditya Dewantara, Sulistyarini Sulistyarini, Sri Buwono, Maria Ulfa, Witarsa Witarsa, Thomy Sastra Atmaja, Shilmy Purnama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.