Pembuatan Bubur Tempe Sebagai Salah Satu Penanganan Diare pada Balita
(1) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(2) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(3) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(4) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(5) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
(6) Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
Corresponding Author
Abstract
Menurut WHO (2018), dikatakan diare bila keluarnya tinja yang lunak atau cair dengan frekuensi tiga kali atau lebih sehari semalam dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Sedangkan menurut Depkes (2019), diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare merupakan penyebab kematian balita nomor dua di dunia (16%) setelah pnemonia (17%). Kematian pada anak-anak meningkat sebesar 40% tiap tahunnya yang disebabkan diare (WHO, 2009 dalam zainul, 2017). Faktor utama penyebab diare pada bayi adalah berat badan lahir, status gizi, status imunisasi campak, riwayat pemberian zinc, pola pemberian ASI, pemahaman dan pengetahuan ibu dengan kebiasaan mencuci tangan dan faktor sanitasi lingkungan yang kurang baik. Metode lain untuk menangani penyakit diare yaitu dengan mengkonsumsi bubur tempe. Bubur tempe dipercaya dapat mempersingkat durasi diare akut dan juga mempercepat pertumbuhan berat badan pada anak. Tempe sebagai bahan dasar pembuatan bubur dipilih karena tempe merupakan bahan pangan tradisional yang mudah didapat dan murah, tempe mengandung komponen fungsional probiotik dan prebiotic, serat larut, asam lemak omega 3 polyunsarated, konjugasi asam linoleat, antioksidan pada tanaman, vitamin dan mineral, beberapa protein, peptide dan asam amino seperti phospholipid. Permasalahan mitra dari hasil observasi diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan tentang pembuatan bubur tempe sebagai penanganan diare. Mayarakat tidak tahu bahwa tempe merupakan bahan makanan tinggi protein yang dapat mempersingkat durasi diare pada anak. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat mitra adalah (1) Belum memiliki pengetahuan mengenai pembuatan bubur tempe, (2) Belum mengetahui keterampilan tetang pembuatan bubur tempe. Tujuan pengabdian ini adalah (1) Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pembuatan bubur tempe, (2) Meningkatkan keterampilan ibu dalam pembuatan bubur tempe. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah (1) Memberikan edukasi pada ibu mengenai bubur tempe, (2) Mengajarkan ibu dalam pembuatan bubur tempe. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa sebagai wujud dukungan terlaksananya implementasi tugas Mata Kuliah Praktikum Keperawatan Anak. (1) Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu di Desa Sorogenen RT 05, RW 05, Jagalan Jebres Surakarta, (2) Publikasi pada jurnal nasional pengabdian masyarakat.
Keywords
References
Agustina, B. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Anak D Dengan Diare Dan Pengaruh Pemberian Bubur Tempe Terhadap Penurunan Frekuensi Bab Di Kecamatan Sipora Utara Tahun 2021. scholar.unand.ac.id. http://scholar.unand.ac.id/93679/
Aulia, H. D., Ariyani, H. N., Anggraini, I., & Safitri, I. N. (2020). Bubur Tempe. Pdfcoffe.Com. https://pdfcoffee.com/bubur-tempe-4-pdf-free.html
Darmita, D. (2017). Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Formula Tempe Terhadap Frekuensi BAB pada Anak Diare Usia 6-24 Bulan di RSUD Syekh Yusuf. core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/198220252.pdf
Dewi, I. S., Maryatun, M., & Rahmasari, I. (2017). Penerapan Pemberian Bubur Tempe Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Pada An. A Dengan Diare Di Kelurahan Desa Sindon Ngemplak. eprints.aiskauniversity.ac.id. http://eprints.aiskauniversity.ac.id/395/
Fitri, N. L., & Risdiana, R. (2022). Pengaruh Pemberian Diet Bubur Tempe Terhadap Frekuensi dan Konsistensi Bab pada Balita dengan Diare Di Puskesmas Bahagia Bekasi Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(4), 406–412. https://doi.org/10.31004/JPDK.V4I4.5248
Hayati, I. N. (2020). Media Dan Metode Penyuluhan Yang. Academia.Edu. https://www.academia.edu/9670292/Media_Dan_Metode_Penyuluhan_ Yang
Hidayat, A. A. A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika.
Kecamatan Jebres Dalam Angka 2023. (2023). BPS Surakarta. https://surakartakota.bps.go.id/publication/2023/09/26/568d9517ff4b50627c69246d/kecamatan-jebres-dalam-angka-2023.html
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi Penyakit Diare di Indonesia. https://www.kemkes.go.id/article/view/13010200028/diare.html
Kosasih, C., Sulastri, A., Suparto, T. A., & Sumartini, S. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Anak Usia Balita Di Kelurahan Padasuka. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 1(2), 86. https://doi.org/10.17509/JPKI.V1I2.9746
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. In Jakarta: Rineka Cipta.
Saputri, N., & Astuti, Y. (2019). No TitleHubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Bernung. Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Bernung., 10, 101–110.
Soetjiningsih. (2017). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
WHO, 2009 dalam zainul, 2017
Article Metrics
Abstract View : 155 timesPDF Download : 77 times
DOI: 10.57235/jerumi.v2i1.1574
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Ahmad Noval Baihaqi, Putri Meliana, Adinda Putri Fatikha, Agnestya Dwi Rahmawati, Anita Rahmawati, Zulfa Mahdiatur Rasyidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.