Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi pada Remaja di SMAN 12 Bandar Lampung

Sondang Mariana Oktaviani Silalahi(1), Nathasa Khalida Dalimunthe(2), Atikah Adyas(3),


(1) Universitas Mitra Indonesia
(2) Universitas Mitra Indonesia
(3) Universitas Mitra Indonesia
Corresponding Author

Abstract


Remaja adalah masa antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada tahap ini, orang mengalami perubahan yang sangat cepat, yang mencakup perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Akibatnya, mereka membutuhkan lebih banyak nutrisi. Remaja memerlukan perhatian khusus pada status gizi mereka karena mereka masih dalam fase pertumbuhan dan pembentukan diri, yang dapat memengaruhi kondisi gizi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan tingkat aktivitas fisik dengan status gizi (RLPP) pada remaja di SMAN 12 Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional serta pengumpulan data yang dilakukan dengan tape measure untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul, formulir SQ-FFQ modifikasi untuk mengukur kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan kuisioner IPAQ untuk mengukur tingkat aktivitas fisik. Berdasarkan Hasil Uji Spearman rho yang menunjukkan nilai p=0,001 dan nilai r (correlation coefficient) senilai 0,236 maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan lemah dengan arah positif antara kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan status gizi (RLPP) yang menandakan semakin meningkat konsumsi makanan cepat saji (frekuensi makan) maka status gizi (RLPP) akan meningkat yang menyatakan berisiko obesitas. Berdasarkan Hasil Uji Spearman rho yang menunjukkan nilai p=0,016 dan nilai r (correlation coefficient) senilai -0,315 maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan lemah dengan arah negatif antara tingkat aktivitas fisik dengan status gizi (RLPP) yang menandakan semakin meningkat tingkat aktivitas fisik (frekuensi aktivitas) maka status gizi (RLPP) akan menurun yang menyatakan tidak berisiko obesitas. Remaja sebaiknya menghindari makanan cepat saji yang kaya kalori dan gula, dan lebih memilih makanan bergizi seperti buah, sayur, dan protein sehat. Aktivitas fisik juga penting; lakukan olahraga minimal 150 menit per minggu untuk membakar kalori dan menjaga kesehatan


Keywords


Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji, Tingkat Aktivitas Fisik, Status Gizi

References


Alfora, Denissa, Erika Saori, dan Lutfiah Nur Fajriah. 2023. “Lalu Lintas Makanan Makanan Makanan cepat saji dan makanan remaja." FLORONA: Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (1): 43–49.

Fauziyyah, Aisyah Nur, Mustakim Mustakim, dan Intan Rosenanda Sofia. 2021. “Kesehatan dan Perilaku Olahraga Pemuda.” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia 2 (2): 115-22.

Izhar, M.Dody. 2020. “Hubungan Pola Makan dan Kesehatan,” Pekerjaan Tubuh Dari Kesehatan Siswa SMA Negeri 1 Jambi Buku Formal (Forum Ilmiah) Kesehatan Masyarakat Pasal 5 (1): 1.

Kementerian Kesehatan, 2023. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Kristiyowati, Reni, dan Wiwik Widiyawati. 2020. “ Hubungan Karakter Makanan cepat saji dan layanan Tubuh dan siswa Sdn Balong Dowo.” Jurnal Keperawatan Profesi Indonesia 1 (1): 58.

Marianingrum, Dyah. 2021. “ Hubungan Makanan cepat saji dan makanan sehat di kalangan pelajar SMP Kartini Ii Batam 2019. “Bidang Kesehatan: Program Studi Pendidikan Universitas Batam 10(1): 35-43.

Nisa, Hoirun dkk. 2021. " Penggunaan Makanan cepat saji, olahraga dan nutrisi generasi muda Di Kota Tangerang Selatan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 31(1): 63–74.

Rispaneli, Lensa. 2022. "Pendidikan Nutrisi Dalam Sastra. Hubungan antara body image , kebiasaan makan sehat, aktivitas fisik dan kebiasaan makan sehat dan kebiasaan makan sehat." : 1-9.

Setyawati , VAV, & Hartini , E. (2018). Petunjuknya sederhana pengetahuan Kanan kesehatan publik . Tulis cetakan .

Tanjung, Nadya Ulfa , Annisa Puti Amira, Nur Muthmainah , dan Shinta Rahma. 2022. “Junk food dan hubungannya Dan Akibat Kelebihan Gizi pada Remaja ". Jurnal Ilmu Kesehatan: Media Komunikasi Kesehatan Masyarakat 14 ( 3 ): 133–40.

Yunieswati , W., & Briawan , D. (2014). Tingkat antropometri dengan nomor indikator bagi mahasiswa TPB-IPB . Jurnal Gizi dan Pangan, 9(3).

Zuhriyah , A. (2021). Makanan Energi , Protein, Aktivitas Tubuh , Pengetahuan Makanan dan Makan Sehat Siswa SD Dukuhsari Daerah Sidoarjo . Jurnal Gizi Universitas Negeri Surabaya, 01 (01), 45-52.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 60 times
PDF Download : 100 times

DOI: 10.57235/jerumi.v2i2.3863

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Sondang Mariana Oktaviani Silalahi, Nathasa Khalida Dalimunthe, Atikah Adyas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.