Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Belajar Kolb
(1) Universitas Muhammadiyah Purworejo
(2) Universitas Muhammadiyah Purworejo
(3) Universitas Muhammadiyah Purworejo
Corresponding Author
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII yang masih rendah perlu ditinjau lebih lanjut berdasarkan gaya belajar siswa. Hal ini dikarenakan gaya belajar dapat membantu siswa menjadi problem solver yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII berdasarkan gaya belajar yang dimiliki siswa yaitu gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimillator dalam pembelajaran matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 2 Sempor, Kebumen. Pengumpulan data dilakukan melalui angket gaya belajar Kolb, tes kemampuan pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah dianalisis dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah lalu dilakukan triangulasi dengan data hasil wawancara. 8 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada masing-masing tipe gaya belajar dipilih untuk dilakukan wawancara kemampuan pemecahan masalahnya. Selanjutnya analisis seluruh data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar converger sebanyak 11 siswa (36,67%), banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar diverger sebanyak 6 siswa (20%), banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar accommodator sebanyak 5 siswa (16,67%), dan banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar assimillator sebanyak 8 siswa (26,67%). Siswa dengan ke-empat gaya belajar tersebut mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, mencari subtujuan, membuat eksperimen dan simulasi, serta mengurutkan informasi. Siswa melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk matematika dan melaksanakan strategi selama penghitungan berlangsung. Siswa converger dan assimilator melihat kembali tanpa mengecek penghitungan yang terlibat, siswa diverger tidak melihat alternatif penyelesaian yang lain dan tidak mengecek penghitungan yang terlibat, siswa accommodator mempertimbangkan bahwa solusi yang diperoleh logis, bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab, mengecek penghitungan yang dilakukan, membaca kembali pertanyaan, dan menggunakan alternatif penyelesaian yang lain. Oleh karena itu maka gaya belajar yang memiliki potensi lebih baik dalam pemecahan masalah matematika adalah gaya belajar converger.
Keywords
References
Aljaberi, N. M. (2015). University Students’ Learning Styles and Their Ability to Solve Mathematical Problems. International Journal of Business and Social Science, Vol 6.
Anisa, W. N. (2014). “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Melalui Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Siswa SMP Negeri Di Kabupaten Garut”, 1:1, 2.
Ariani, E. (2014). “Analisis Keterampilan Berpikir Berdasarkan Taksonomi Anderson Pada Siswa Gaya Belajar Assimilator Dalam Menyelesaikan Soal Eksponen Dan Logaritma Kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi”, FKIP Universitas Jambi, 2.
Ariawan, R., & Nufus. H. (2017). Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics). 1(2): 82-91.
Arikunto S. (2010). Proses Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baehaki, F., Kadaritna, N., & Rosilawati, I. (2014). Pengembangan Instrumen Assessment Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Berbasis Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia (JPPK), 3 (1), 1–14.
Bahar, H. H. & Sulun, A. (2011). The Learning Styles of Prospective Science Teachers, The Correlation between Learning Styles and Gender and Academic Achievement by Learning Styles. Kastamonu Education Journal, 19 (2), 379-386.
Balitbang. (2019). Survei Internasional PISA. (Online). (http://litbangkemdiknas.net/detail. php?id=215), diakses 1 April 2019.
Bhat, M. A. (2014). The Effect of Learning Style on Problem Solving Ability among High School Students. International Journal Advances in Social Science and Humanities, 2 (7), 1-6.
Budiman, A., & Jailani, J. (2014). Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (Hots) Pada Mata Pelajaran Matematika Smp Kelas VIII Semester 1. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1 (2), 139. https://doi.org/10.21831/jrpm.v1i2.2671
Carson, J. (2007). A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator Journal, 17 (2), 7-14.
Cavas, B. (2010). A Study on Pre-service Science, Class, and Mathematics Teachers’s Learning in Turkey. Science Education International Journal. 21 (1), 47-61.
Darminto, B. P. (2010). Peningkatan Kreativitas Dan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Matematika Melalui Pembelajaran Model Treffinger. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta, 27-11-2010.
Desstya, A. (2018). “Pembelajaran Kimia Dengan Metode Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Animasi Dan Kartu Ditinjau Dari Kemampuan Memori Dan Gaya Belajar Siswa”. Jurnal Inkuiri, 1:3, 174.
Efriyani, E., & Senjayawati, E. (2018). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa MTS Menggunakan Problem Posing. JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(5), 1055-1062.
Ellison, G. J. (2009). Increasing Problem Solving Skills in Fifth Grade Advanced Mathematics Students. Journal of Curriculum and Instruction, 3 (1), 15-31.
Fadillah, A., Slamet, A., & Haryani, S. (2019). Teacher Problematics in Applying Authentic Assessment in Curriculum 2013 of Class IV State Elementary School in Serang Subdistrict. Journal of Primary Education, 8 (5), 173–180.
Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. AKSIOMA Journal of Mathematics Education, 4(2), 42-52.
Ghufron, M. N. & Risnawita, R. (2012). Gaya Belajar: Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Herlambang. (2013). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hielle. Tesis. Bengkulu: PPS Universitas Bengkulu.
Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Adversity Quotient Siswa SMP Melalui Pembelajaran Open Ended. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 109.
Imron, H., Somakin & Susanti, E. (2015). Desain Pembelajaran Fungsi menggunakan Receipt pembayaran Listrikdi Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Matematika. 9(2), 1-11.
Inayah,S. (2018). Penerapan Pembelajaran Kuantum Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Representasi Multipel Matematis Siswa. KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1) :1-16.
Iskandar, A. (2016). Membangun Aplikasi Placement Test. Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 6 (1), 65-79. http://dx.doi.org/ 10.35585/inspir.v6i1.95
Kemdikbud. (2013). Permendikbud No 58 tahun 2013 Tentang Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Sebagai Institusi Induk Bagi Pusat Regional The Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Centre For Quality Improvement Of Teachers And Education Personnel In Mathematics. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/ 156312/Permendikbud%20Nomor%2058%20Tahun%202013.pdf
Kemdikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud212016SIDikdasmen.pdf
Knisley, J. (2003). Four-stage model of mathematical learning.mathematics. Educator, 12(1), 1-10.
Kolb, D. A. (2015). Experiential learning: Experience as the source of learning and development (2ed). Upper Saddle River, New Jersey, NJ: Pearson Education, Inc.
Kolb,Y.A. & Kolb A. D. (2005). The Kolb Learning Style Inventory-Version 3.1. Ohio: HayGroup.
Mawaddah, S. & Anisah, H. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran generatif (generative learning) di SMP. Jurnal Pendidikan Matematika (EDU-MAT), 3(2): 166-175.
Miles, dkk., (2014). Qualitative Data Analysis. California: SAGE Publications Ltd.
Montgomery, S. M. & Groat, L. N. (1998). Student Learning Styles and Their Implications for Teaching. Ann Arbor: The Center for Research on Learning and Teaching at the University of Michigan. No. 4 (1), 152-165.
NCTM. (2017). Principles and Standards for School Mathematics. Reston. VA: NCTM.
Noer, S. H. (2013). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Open-Ended. Jurnal Pendidikan Matematika 5(1). https://doi.org/10.22342/jpm.5.1.824
Oktaviana, D. V., Syafrimen, S., Putra, R. W. Y. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas IX MTs dalam Menyelesaikan Soal Model PISA Pada Konten Perubahan dan Hubungan. Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT), 4(1).
Ozgen K., dkk. (2011). An Examination of Multiple Intelligence Domains and Learning Styles of Pre-Service Mathematics Teachers: Their Reflections on Mathematics Education. Educational Research and Reviews Journal, 6 (2),168-181.
Peker, M. & Mirasyedioglu, S. (2008). Pre-Service Elementary School Teachers’Learning Styles and Attitudes towards Mathematics. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4 (1), 21-26.
Peker, M. (2009). Pre-Service Teachers’ Teaching Anxiety about Mathematics and Their Learning Style. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (4), 335-345.
Polya, G. (1973). How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.
Polya, G. (2004). How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method, second edition. United State: Princeton University Press.
Ramadan, dkk. (2011). An Investigation of The Learning Style of Prospective Educators. The Online Journal of New Horizons in Education, 1, 1-6.
Ramlah, Firmansyah, Dani, & Zubair, H. (2014). Pengaruh Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika (Survei pada SMP Negeri di Kecamatan Klari Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Solusi, 1(3), 68 -75.
Retnowati, P., & Ekayanti, A. (2020). Think Talk Write Sebagai Upaya Meningkatkan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal Sigma, 6 (1).
Richmond, A.S. & Cummings. (2005). Implementing Kolb’s Learning Style into Online Distance Education. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 1, 45-54.
Rindyana, B. S. B., & Chandra, T. D. (2013). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di SMP. Jurnal Pendidikan Matematika (EDU-MAT), 3(4): 132-145.
Rosdiana & Misu, L. (2013). Pengembangan teori pembelajaran perilaku dalam Kaitannya dengan kemampuan pemecahan masalah Matematik siswa di SMA. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Saad, N.S. & Ghani, A. S. (2008). Teaching Mathematics in Secondary School: Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Sengul, dkk. (2013). Learning Styles of Prospective Teachers: Kocaeli University Case. Journal of Educational and Instructural Studies, 3 (2), 1-12.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rhineka Cipta.
Soleh, A., Khumaedi, M., & Pramono, S. E. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Mata Pelajaran PKn Standar Kompetensi Memahami Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem Pemerintahan di Indonesia. Journal of Research and Educational Research Evaluation, 6 (1), 71–80.
Sudijono A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan Ed. 1-8. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyanto. (2007). Kontribusi Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/artikel%20makalah.pdf, diunduh 11 September 2022 pukul 20.00.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaiful. (2012). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Edumatica, 2, (1), 36-44.
Ulya, H. (2016). “Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Bermotivasi Tinggi Berdasarkan Ideal Problem Solving”. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(1):90-96. Diakses pada 14 November 2022, dari http://jurnal.umk.ac.id/ index.php/gusjigang/article/view/561
Widiansah, K. N., Kartono, & Rusilowati, A. (2019). Development of Assessment Instruments Mathematic Creative Thinking Ability on Junior High School Students. Journal of Research and Educational Research Evaluation, 8(1), 84-90.pdf. 8(148), 84–90.
Winarno, Muhtadi, Y., & Aldiya, M. A. (2019). Application of Learning Management Using Non-test Instrument to Improve the Quality of Education. Aptisi Transactions on Management (ATM), 3 (1), 46–56. https://doi.org/10.33050/atm.v3i1.831
Yuwono, A. (2010). Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Tesis. Surakarta: PPS Universitas Sebelas Maret.
Article Metrics
Abstract View : 131 timesPDF Download : 57 times
DOI: 10.57235/ijedr.v2i2.2326
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Anis Meinanda Hanum, Riawan Yudi Purwoko, Wharyanti Ika Purwaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.