Neologisme terkait COVID-19 dalam Media Pemberitaan Online Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia
(1) Universitas Riau
(2) Universitas Riau
(3) Universitas Riau
Corresponding Author
Abstract
Artikel ini membahas tentang ragam neologisme yang tercipta pada masa pandemi COVID-19 yang dikumpulkan dari laman berita Asahi Shinbun dan Liputan6. Artikel ini mengupas tentang apa saja dan bagaimana perbedaan pembentukan neologisme pada bahasa Jepang dengan pembentukan neologisme pada bahasa Indonesia melalui teori morfologi bahasa dan model neologisme Krishnamurthy. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode studi dokumentasi. Ditemukan 18 neologisme bahasa Jepang yang mempunyai makna yang sama dengan neologisme pada bahasa Indonesia. Dari 18 jenis data yang telah dianalisis, dapat diketahui bahwa selain memiliki kesamaan makna dan konteks neologisme pada bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, terdapat perbedaan pada pembentukannya. Model pembentukan neologisme bahasa Jepang didominasi oleh pembentukan kata majemuk dari kanji atau kango, sedangkan pada bahasa Indonesia selain membentuk kata majemuk, banyak pula mengadopsi dan mengadaptasi dari bahasa Inggris serta menggunakan model akronim sebelum mendapat istilah baku yang dianggap lebih tepat penggunaannya. Perbedaan model neologisme antar kedua bahasa dalam membentuk istilah membuktikan bahwa setiap bahasa dengan ragam budaya dan bahasa pasti memiliki ragam neologismenya menyesuaikan dengan budaya serta kebutuhan masing-masing negaranya.
Keywords
References
Booij, G. (2007). The grammar of words: An introduction to linguistic morphology (2ndedition). Oxford: Oxford University Press.
Krishnamurthy, S. (2010). The chutnification of English: An examination of the lexis of Salman Rushdie's" Midnight's Children".
Maricar, F. & Nurfani. (2021). Anomali Bahasa dan Budaya di Era Pandemi Covid-19. Sang Pencerah : Jurnal Ilmiah Universitas Muhamadiyah Buton, 7(1), 120-132.
Satriani, S. (2021). Media Sosial sebagai Ruang Kreasi Neologisme. AL-MUNZIR, 14(1), 57-70.
Suartini, N. N. (2019). The Emerging of Japanese Neologism and Aging Society. JAPANEDU : Jurnal Pendidikan dan Pengajaran BJ, 4(1), 54-64.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Sutedi, Dedi. (2019). Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Syartanti, N. I. (2021). Word-Formation Process on COVID-19 Related Terms as Japanese Language Variation. IZUMI, 10(2), 304-315.
Takao, U. (2020). Konteks kemunculan kata-kata baru bahasa indonesia dan BJ dalam situasi wabah COVID-19. Ayumi: Jurnal Budaya, Bahasa Dan Sastra, 7(2).
Issuu.com. Issu – A Textbook of Translation by Peter Neymark by mo. hammad altamimi. 6 April 2012 [Diakses 27 Mei 2023], diakses dari https://issuu.com/mohammadaltamimi/docs/a_textbook_of_translation_by_peter_newmark
Who.int. WHO Director-General’s opening remarks at the media briefing on COVID-19. 11 Maret 2020 [Diakses 27 Mei 2023], diakses dari https://www.WHO.int/director-general/speeches/detail/WHO-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020
Article Metrics
Abstract View : 59 timesPDF Download : 45 times
DOI: 10.57235/hemat.v1i2.2879
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Rahmi Amalia, Arza Aibonotika, Sri Wahyu Widiati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.