The Symbolic Meaning of Lomang in the Wedding Procession of the Minangkabau People in Nagari Guguak VIII Koto, Guguak Sub-District, 50 Kota District
![](https://obsesi.or.id/public/amplop.jpg)
(1) Universitas Riau
(2) Universitas Riau
![](https://obsesi.or.id/public/amplop.jpg)
Abstract
Penelitian ini berlokasi di Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rangkaian prosesi makan lomang dalam pernikahan masyarakat Minangkabau di Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan guguak Kabupaten 50 Kota dan untuk mengetahui makna simbolik lomang pada prosesi makan lomang di Nagari Guguak VIII Koto Keacamatan Guguak Kabupaten 50 Kota. Penelitian ini menurut pendekatan analitik merupakan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mulai dari observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi dan triangulasi. Subjek penelitian yakni satu orang key infroman dan empat orang informan yang merupakan masyarakat asli Nagari Guguak VIII Koto yang pernah melaksanakan prosesi makan lomang tersebut sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimbulkan bahwa makna simbolik lomang pada prosesi pernikahan masyarakat Minangkabau di Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota yakni sebagai simbol silahturahmi awal mempunyai niat yang suci karna lomang terbuat dari beras ketan putih, bambu pada lomang bermakna kekuatan yang utuh dan daun pisang yang membungkus lomang merupakan sebagai agama, karna segala sesuatu kehidupan tiangnya pada agama
Keywords
References
Ahmadi, D. (2008). Interaksi Simbolik. Jurnal Mediator, 9(2), 301–316. Alimuddin, A. (2020). Makna Simbolik Uang Panai’ Pada Perkawinan Adat Suku
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA - Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1), 118–131. https://doi.org/10.53544/sapa.v2i1.33
Hidir, Achmad et al, Use of Social Media as a Learning Media in 21st Century Learning, Al-Hijr: Journal of Adulearn World, 2023, Vol 2, Issue 4, p311
Nurmanita, M. (2021). Perwujudan Nilai Budaya dalam Tradisi Bedendang Melalui Aplikasi TikTok sebagai Bentuk Kearifan Lokal Bengkulu Selatan.Al Ma’ Arief: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Budaya, 3(2), 55–65
Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustaka, Jakarta
Susanti, J. T., & Lestari, D. E. G. (2021). Tradisi Ruwatan Jawa pada MasyarakatDesa Pulungdowo Malang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 94–105. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.14245
Article Metrics
Abstract View![](https://obsesi.or.id/public/grafik.png)
![](https://obsesi.or.id/public/pdf.jpg)
DOI: 10.57235/ijedr.v2i2.2625
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Manisha Syeilola, Achmad Hidir
![Creative Commons License](http://licensebuttons.net/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.