
(2) Henry Marijes Sopacua

(3) Louisa M Metekohy

*corresponding author
AbstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaan sampah oleh masyarakat serta mengidentifikasi upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah sebagai bentuk kesadaran kewarganegaraan di Dusun Nametek, dengan menekankan peran kesadaran masyarakat, dukungan kebijakan, dan ketersediaan sarana prasarana dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di Kota Namlea, Kabupaten Buru, mencerminkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan bersih dan sehat. Indonesia menempati peringkat ketiga terburuk di Asia Tenggara dalam hal sanitasi air limbah domestik. Sampah anorganik, terutama dari kegiatan domestik dan industri, menjadi penyumbang terbesar pencemaran badan air. Kesadaran masyarakat yang rendah dan kurangnya fasilitas penunjang, seperti tempat sampah dan kendaraan pengangkut, memperparah kondisi tersebut. Di Kota Namlea, tumpukan sampah yang tidak terangkut dalam waktu lama menyebabkan pencemaran lingkungan dan keresahan warga akibat bau busuk. Minimnya sumber daya manusia, keterbatasan armada pengangkut, serta anggaran yang tidak memadai menjadi hambatan serius dalam pengelolaan sampah yang efektif. Peraturan perundangan seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan Peraturan Bupati Buru Nomor 02 Tahun 2015 telah mengatur teknis pengelolaan dan pengangkutan sampah, namun implementasinya masih belum optimal. Oleh karena itu, keberhasilan pengelolaan sampah di Namlea sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, peningkatan kesadaran publik, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta dukungan regulasi yang konsisten dan berkelanjutan. KeywordsPengelolaan Sampah, Pendidikan Kewarganegaraan
|
DOIhttps://doi.org/10.57235/ijedr.v3i2.6397 |
Article metrics10.57235/ijedr.v3i2.6397 Abstract views : 0 | PDF views : 3 |
Cite |
Full Text![]() |
References
Ilyas, H., & Hartini, H. (2022). Perilaku masyarakat pesisir pantai dalam mengelola sampah. KABANTI: Jurnal Kerabat Antropologi, 6(1), 140–154.
Putri, A., & Hasan, M. (2022). Pengelolaan sampah berbasis komunitas: Upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di desa. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam, 26(3), 175–190.
Rahardja, F. (2020). Diskursus peran bank sampah guna mengentas kemiskinan dan mewujudkan lingkungan bersih. Jurnal Terang, 10(1), 1–10.
Rahayu, I., & Kurniawan, S. (2021). Pengelolaan sampah rumah tangga di masyarakat pesisir. Jurnal Sosial dan Lingkungan, 22(1), 50–61.
Saputra, A. D., et al. (2021). Pendekatan kultural dalam edukasi pengelolaan sampah di masyarakat pesisir. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(4), 156–170.
Suryana, A., Widyawati, D., Halimatussadiah, A., Revindu, M. D., & Aswan, F. (2025). Pengaruh fasilitas pengelolaan sampah pada bank sampah terhadap tingkat daur ulang di Indonesia. COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 4(10), 3783–3791.
Suryani, D., & Riza, A. (2020). Pengaruh penyuluhan terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Jurnal Studi Sosial dan Lingkungan, 18(4), 203–215.
Widodo, T. (2020). Pengaruh budaya masyarakat pesisir terhadap pengelolaan sampah laut. Jurnal Studi Lingkungan, 18(3), 223–234.
Wijayantia, D. R., & Suryani, S. (2014). Bank sampah sebagai tata kelola lingkungan berbasis komunitas: Pembelajaran dari Surabaya. Jurnal Arte-Polis, 5, 171– 180.
Yuliana, L. (2020). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota X. Jurnal Pengelolaan Lingkungan, 19(2), 105–117.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Nuraini Ode, Henry Marijes Sopacua, Louisa M Metekohy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.