Pelaksanaan Tradisi Nyorong pada Perkawinan Suku Samawa Sebagai Perwujudan Karakter Tanggung Jawab

(1) * Adhi Sahrul Mail (Universitas Mataram, Indonesia)
(2) Yuliatin Yuliatin Mail (Universitas Mataram, Indonesia)
(3) Bagdawansyah Alqadri Mail (Universitas Mataram, Indonesia)
(4) Edy Kurniawansyah Mail (Universitas Mataram, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan tradisi nyorong pada perkawinan Suku Samawa sebagai perwujudan karakter tanggung jawab serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan tradisi nyorong tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi nyorong pada perkawinan Suku Samawa memiliki beberapa tahapan yang dapat mewujudkan karakter tanggung jawab bagi setiap individu, terutama bagi calon pengantin, yaitu : (1) Tahap Persiapan, yakni kegiatan Barajak (mengundang), tokal adat, pembentukkan panitia. (2) Kegiatan Inti, yakni kegiatan tradisi nyorong dan penyerahan seserahan. (3) Tahap Penutupan, yakni kegiatan ritual adat barodak rapancar atau proses luluran kepada calon pengantin dan pembacaan doa. Kemudian terdapat beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan tradisi nyorong yakni: (1) adanya kemauan dan kesungguhan dari calon pengantin, (2) adanya dukungan keluarga pengantin, dan (3) adanya tradisi Jema (kegiatan menghantarkan bantuan berupa sembako). Selain itu, terdapat juga beberapa faktor penghambatnya yakni: (1) keadaan ekonomi calon pengantin, (2) kurangnya partisipasi masyarakat, dan (3) kondisi serta jarak tempuh yang begitu jauh sehingga dapat menjadi penghambat bahkan mengagalkan pelaksanaan tradisi nyorong tersebut.


Keywords


Tradisi Nyorong, Karakter Tanggung Jawab, Faktor Pendukung dan Penghambat

   

DOI

https://doi.org/10.57235/mesir.v2i2.6011
      

Article metrics

10.57235/mesir.v2i2.6011 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Akbar, F. (2024). Respon Andregurutta Terhadap Tradisi Nyorong Dalam Proses Perkawinan Di Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano. Skripsi, 1–4.

Fahdiran Irga, Aurelius Refinus Lolong Teluma, M. J. N. (2021). Komunikasi Antarbudaya Melalui Tradisi Perkawinan Suku Bajo dan Suku Samawa di Sumbawa Besar. JImakom: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Komunikasi Universitas Mataram, 2(1), 1–9. http://jimcom.unram.ac.id/index.php/jimakom/article/view/22%0Ahttp://jimcom.unram.ac.id/index.php/jimakom/article/download/22/10.

Faradillah, D. Mustari., M., Kurniawansyah.,E., & Sumardi.,L (2024). Tradisi Teka Ra Ne’e Sebagai Perwujudan Karakter Peduli Sosial Pada Perkawinan Suku Mbojo Di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Penambahan Natrium Benzoat Dan Kalium Sorbat (Antiinversi) Dan Kecepatan Pengadukan Sebagai Upaya Penghambatan Reaksi Inversi Pada Nira Tebu, 19(1978), 4561–4570.

Harjanti, R., & Sunarti. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam Tradisi Upacara “Rasulan” Di Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Sosialita, 11(1), 107–122.

Mudarman & Kurniawan, A. (2019). Tindak Tutur Menyilaq Pada Masyarakat Sasak. 2, 65–78.

Muhammad, Wibowo, Z., & Wibowo, M. Z. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Mampu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI), 1(1), 6–7.

Naibaho, H. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda (Studi Kasus Di Dusun Ix Seroja Pasar Vii Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang). Welfare State, 2(4), 1–12. https://www.neliti.com/id/publications/222063.

Puspita, N., Haslan, M. M., Kurniawansyah, E., & Zubair, M. (2023). Akulturasi Budaya Lokal Dan Agama Dalam Tradisi Pengantan Pada Masyarakat Desa Tepas Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 1128–1138.

Putra, A. G., & Hidayati, S. W. (2024). Perkembangan Tradisi Nyorong Dalam Pernikahan Masyarakat Desa Lebangkar Kecamatan Ropang Tahun 2000-2010. 3(3), 21–27.

Rafsanjani, R. (2019). Pelaksanaan Tradisi Nyorong Dalam Perkawinan Adat Samawa (Study Kecamatan Alas) (pp. 4–5).

Rasada, N. (2019). Nilai Sosial Bakelewang Pada Masyarakat Suku Samawa Di Desa Lalar Liang, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia, 1(1), 84–93.

Sugiyono, D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta, CV.25-26.

Sugiyono, D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta, CV.18-20

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta, CV. 20-25.

Wawan, H. (2016). Terminologi Rumah Adat dalam Loka Sumbawa: Sebuah Tinjauan Antropolinguistik. Retorika : Jurnal Ilmu Bahasa, 2, no. 2(2), 293–312. https://doi.org/10.22225/jr.2.2.356.293-312.Terminologi


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Adhi Sahrul, Yuliatin Yuliatin, Bagdawansyah Alqadri, Edy Kurniawansyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.