Warisan Peninggalan Herman Willem Daendels di Pulau Jawa

(1) * Safira Farhana Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(2) Grace Angelina Situmorang Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(3) Frederik Noel Siregar Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(4) Handika Syaifullah Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Herman Willem Daendels merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah kolonial di Indonesia, terutama karena kontribusinya terhadap pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa. Selama masa jabatannya sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda (1808-1811), Daendels memprioritaskan pembangunan jalan dan benteng pertahanan untuk memperkuat posisi militer Belanda dan memperlancar komunikasi antardaerah di Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis warisan peninggalan Daendels, baik dari segi infrastruktur fisik maupun dampaknya terhadap masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis. Data diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai sumber sejarah, arsip kolonial, dan literatur terkait. metode sejarah, yang melibatkan empat tahapan: heuristik (pengumpulan data), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek-proyek Daendels membawa dampak ambivalen. Di satu sisi, Jalan Raya Pos menjadi salah satu jalur transportasi terpenting yang menghubungkan berbagai wilayah di Jawa, mendukung pertumbuhan ekonomi kolonial. Benteng Lodewijk dan Penjara Kalisosok memperkuat sistem pertahanan militer kolonial. Namun, di sisi lain, metode yang digunakan Daendels, termasuk sistem rodi, menimbulkan penderitaan yang besar bagi penduduk lokal, mengurangi kesejahteraan sosial, dan memperkuat sistem eksploitasi kolonial. Dampak jangka panjangnya adalah ketidakadilan sosial dan trauma kolektif bagi masyarakat Jawa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun Daendels meninggalkan jejak yang signifikan dalam pembangunan fisik di Jawa, warisan kolonialnya sarat dengan masalah sosial dan ketidakadilan yang mempengaruhi masyarakat lokal secara mendalam. Oleh karena itu, warisan Daendels perlu dilihat secara kritis, baik dari segi pencapaiannya maupun dampak negatifnya terhadap masyarakat yang dijajah


Keywords


Herman Willem Daendels, Jalan Raya Pos, Benteng Lodewijk, Penjara Kalisosok, Kolonialisme, Tenaga Kerja Paksa

   

DOI

https://doi.org/10.57235/arrumman.v1i2.3983
      

Article metrics

10.57235/arrumman.v1i2.3983 Abstract views : 243 | PDF views : 286

   

Cite

   

Full Text

Download

References


handinito. (n.d.). daendels dan perkembangan arsitektur di hindia belanda abad 19.

Benteng Lodewijk - Disparekrafbudpora (gresikkab.go.id) di akses pada tanggal 2 oktober 2024

Penjara Kalisosok Surabaya - Ensiklopedia (kemdikbud.go.id) di akses pada tanggal 2 oktober 2024


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Safira Farhana, Grace Angelina Situmorang, Frederik Noel Siregar, Handika Syaifullah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.