Experience of Women of Reproductive Age in Overcoming Physiological and Pathological Leucorrhoea (Fluor albus)

Khori Deskia Sapitri(1), Masrina Munawarah Tampubolon(2), Darwin Karim(3),


(1) Universitas Riau
(2) Universitas Riau
(3) Universitas Riau
Corresponding Author

Abstract


Introduction: Leucorrhoea is divided into two, namely physiological vaginal discharge and pathological vaginal discharge. About 90% of women in Indonesia have the potential to experience vaginal discharge because Indonesia is a region with a tropical climate, so that fungi easily develop which results in many cases of vaginal discharge. Many women of childbearing age lack knowledge about vaginal discharge, either physiologically or pathologically. They often think that vaginal discharge is a normal thing to experience, and apart from being embarrassed to experience vaginal discharge, women of childbearing age feel uncomfortable having to see a health professional. Research Objectives: This study aims to explore the experiences of women of childbearing age (WUS) in dealing with physiological and pathological vaginal discharge (fluor albus). Method: This study uses a qualitative research method with a descriptive phenomenological approach. Participants amounted to five people. Results: Data collection used in-depth interviews and data analysis using the Colaizzi technique. This study identified two themes, namely: 1) Physical and psychological complaints of vaginal discharge, 2) Efforts and effectiveness in overcoming vaginal discharge. Conclusion: there are differences in physical and psychological complaints experienced by participants who experience physiological and pathological vaginal discharge. How to deal with physiological vaginal discharge only requires natural medicines without medical drugs, while pathological vaginal discharge is not enough with natural medicines and requires medical treatment.


Keywords


Physiological, Leucorrhoea, Pathological, Experience, Women of Reproductive Age

References


Azizah, F. M., & Dewi, N. R. (2020). The Effect Of Ocimum Bacilicum (Kemangi Leaves) To Cure Leucorrhoeain Childbearing Age Women, In Kraksaan Community Health Center Kraksaan District Probolinggo. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), 2, 125–134.

Etnis, B. R., & Maay, A. G. A. (2021). Pengaruh Rebusan Daun Sirih Hijau terhadap Penurunan Keputihan Patologis Wanita Usia Subur Article history : PUBLISHED BY : Public Health Faculty Received in revised form 10 Agustus 2021 Universitas Muslim Indonesia Accepted 13 October 2021 Address : Avai. Jurnal Kesehatan, 4(4), 307–313.

Hidayah, A., Sari, W. A., & Peu, Y. A. (2021). Hubungan Penggunaan Sabun Pembersih Kewanitaan Dengan Kejadian Keputihan Pada Wanita Usia Subur Di Rw 06 Desa Kletek Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. STIKes Husada Jombang, 13(1), 122–131.

Himalaya, D. (2017). Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Manjakani (Quercus Infectoria Gall) Terhadap Bakteri Vaginosis dan Candidia Penyebab Keputihan (Leukorhea). Journal Of Midwifery, 5(1), 38–44.

Kustanti, C. (2017). Pengaruh pemberian air rebusan daun sirih hijau terhadap kejadian keputihan. Journal Keperawatan Notokusumo, 5(1), 81–87.

Malau, S. A., Boy, E., & Nabila, N. D. (2021). Gambaran Pengetahuan Keluarga Binaan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Keputihan Dan Pencegahan Keputihan. Jurnal Implementasi Husada, 2(3), 264–268.

Mulyani, E., Handajani, diani octaviyanti, & Safriana, rizka esty. (2020). Buku Ajar kesehatan reproduksi wanita. Malang: Literasi Nusantara.

Oktafia, R., & Indiastuti, N. A. (2022). gerakan peduli sehat reproduksi wanita (GELIS P-SAN) sebagai upaya pemberdayaan deteksi dini kesehatan reproduksi wanita di wilayah bantul yogyakarta. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 5, 1443–1449.

Passe, R., Saleh, S., Ikawati, N., Fitri, N., Syam, S., Makassar, U. M., Fax, T. (2022). Penyuluhan Kesehatan Tentang Pencegahan Keputihan pada Remaja di SMA Negeri 2 Sidrap. Jurnal Abdimasa, 5(2), 27–32.

Purnamasari, & Hidayanti. (2019). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur (wus) di kecamatan banjarejo kota madiun. The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan, 4(1).

Sampara, N., Sudirman, J., Ohorella, F., & Gusmayanti. (2021). Daun Sirsak (Annona Muricata. L) Sebagai Penanganan Keputihan pada Wanita Usia Subur. Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan, 1(2), 141–146.

Sari, E., & Gultom, D. M. (2022). Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Keputihan Di lingkungan VIII Kelurahan Wek V Padangsidimpuan Selatan. Health caring: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 88–96.

Setianingrum, P. D., & Parida, Y. (2022). Penerapan Sustainable Feminime Hygiene Pada Kejadian Keputihan. Jurnal Peduli Masyarakat, 4(2).

Sibero, J.S., Sartika, D., Simanjuntak, U. M. (2021). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Kunyit Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri di Dusun Kampung Jawa Pasar Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu. Maieftiki Journals, 1(2), 102–110.

Sunyanto. (2014). Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Jogjakarta: Saufa

Syari, M., Harahap, N. R., Nasution, P., & Rauda. (2022). Pengaruh air rebusan daun sirih merah terhadap penurunan gejala fluor albus pada wanita usia subur. Indonesia Trust Health Journal, 5(2), 64–71.

Widyastuti, N. K., Nabuasa, E., & Ndoen, E. M. (2021). Sikap dan Tindakan dalam Penanganan Keputihan Patologis pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 3(2), 108–118.

Wijayanti, M., & Susilowati, T. (2022). Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan dengan Perilaku Penggunaan Pantyliner pada Remaja Putri. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(4), 539–546.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 112 times
PDF Download : 97 times

DOI: 10.57235/jetish.v2i2.867

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Khori Deskia Sapitri, Masrina Munawarah Tampubolon, Darwin Karim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.