The Batasmiah Tradition in the Banjar Tribe Society of South Kalimantan

Vera Anggraini(1), Ketrin Segita(2), Rika Aulia(3), Novita Novita(4), Ronald Hadibowo Sangalang(5),


(1) Universitas Palangka Raya
(2) Universitas Palangka Raya
(3) Universitas Palangka Raya
(4) Universitas Palangka Raya
(5) Universitas Palangka Raya
Corresponding Author

Abstract


Islam, Banjarese, is a strict character that can't be isolated from their identities.The emblematic signs of their religiousity apper as strict services related with the existence cycle , like marriage ,conceiving an offspring , and demise. Convictions that are well established locally make a ceremonies in culture obligatory to be done under standard regulation. The kind of examination utilized is as subjective exploration with information assortment methods of perception, meetings and documentation. Therefore culture is firmly connected with society. All that contained in the public not entirely set in stone by the way of life that is possessed by the local area itself. Culture is something passed down starting with one age then onto the next. With respect to Batasmiah custom, one might say that it is a mix of the way of life of the past precursors and the t eachings of the Islamic religion. This is surely not illegal. The service of naming an infant kid in the practice or culture of the Banjar public, South Kalimantan, is known as the Batasmiah. This restricting practice is gathered with the aqiqah occasion, some are done independently. The cutoff service is typically completed by the Banjar nation after the child is north of 40 days old or over a month by welcoming neighbors and family members and not segregating among young men and young ladies.


Keywords


Border Tradition, Banjar Tribe

References


Ade, Verawati dan Idrus Affandi. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Mengembangkan Keterampilan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat Talang Mamak Kec. Rakit Kulim, Kab. Indragiri Hulu Provinsi Riau). JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 25, No. 1

Amanda, Claudia dkk. (2021). Tradisi Sebambangan dan Eksistensinya Bagi Masyarakat Muslim. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (5)

Azizah, Winda Nur dan Dinie Anggraeni Dewi. (2022). Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dapat Mempengaruhi Gaya Anak Muda Dan Etika Pancasila Pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1

Buhori. (2017). Islam dan Tradisi Lokal Di Nusantara (Telaah Kritis Terhadap Tradisi Pelet Betteng Pada Masyarakat Madura dalam Perspektif Hukum Islam). Al-Maslahah Volume 13 Nomor 2

Jamalie, Zulfa. (2014). Akulturasi Dan Kearifan Lokal Dalam Tradisi Baayun Maulid Pada Masyarakat Banjar. el Harakah Vol. 16 No. 2

Karolina, Desi dan Randy. (2021). Kebudayaan Indonesia. Purbalingga: CV. Eureka Media Aksara

Kusumastuti, Adhi dan Ahmad Mustamil Khiron. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo

Nugrahani, Farida. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books

Rachmadian, Aprilia. (2016). Pengaruh Masuknya Budaya Asing Terhadap Pelestarian Kebudayaan Tari Tradisional Wayang Topeng Malangan di Malang Raya, Jawa Timur. Pesona Vol. 2 No. 01

Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif jenis, karakteristik dan keunggulannya. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Saerozi, Subakir dan M. Mu’attib Abdurrohman. 2013. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Tradisi Ritual Walîmah Tasmiyah. Jurnal An Nûr, Vol. V No. 2

Sattar, Abdul. (2017). “Respons Nabi Terhadap Tradisi Jahiliyyah: Studi Reportase Hadis Nabi.” Jurnal THEOLOGIA 28 (1): 183–206. https://doi.org/10.21580/teo.2017.28.1.1338.

Shapiah. (2015). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Kelahiran Pada Adat Banjar. Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. III No. 1

Shihab, M. Quraish. (2019). Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Tangerang: Lentera Hati Group.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suhaimi dan Nur Jamilah. (2022). Pengaruh Perayaan Tradisi Budaya “Per-Peran” Pasca Lebaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Desa Bandaran. REVENUE: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari’ah Vol. 05, No. 01

Syakhrani, Abdul Wahab dan Muhammad Luthfi Kamil. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Cross-border Vol. 5 No. 1

Wajidi, Wajidi. 2011. Akulturasi Budaya Banjar Di Banua Halat. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Wariin Basyari, H. Iin. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Tradisi Memitu Pada Masyarakat Cirebon (Studi Masyarakat Desa Setupatok Kecamatan Mundu). Edunomic | Jurnal Volume 2 No. 1

Yusuf, Himyari. (2015). Kebudayaan Nasional Dan Ketahanan Bangsa Meneropong Jiwa Nasionalisme Masyarakat Kontemporer. Jurnal TAPIs Vol. 11 No. 2


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 128 times
PDF Download : 122 times

DOI: 10.57235/jetish.v2i2.921

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Vera Anggraini, Ketrin Segita, Rika Aulia, Novita Novita, Ronald Hadibowo Sangalang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.