Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi Dalam Masyarakat Multikultural di Masjid Agung Banten Lama

(1) * Ria Yuni Lestari Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(2) Rina Inayah Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(3) Mayang Arum Rahmanita Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(4) Dewi Widya Ningsih Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(5) Windi Hartati Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(6) Adam Andreansyah Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(7) Altharik Mubarak Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(8) Solu Nur Amaya Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(9) Shiva Steviana Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
(10) Albin Dwi Cahya Mail (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Multikulturalisme merupakan suatu pengertian atau kondisi suatu masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan. Pengetahuan dimulai dari sikap budaya yang ditemui dalam  situasi apa pun yang melibatkan sekelompok orang dari latar belakang budaya berbeda dan dibangun melalui keterampilan yang mendukung proses komunikasi efektif dengan setiap orang. Masyarakat multikultural merupakan suatu kesatuan sosial dimana kelompok suku, budaya, dan agama yang berbeda hidup berdampingan dalam satu kesatuan. Keberagaman ini menciptakan lingkungan yang penuh perbedaan dan menimbulkan dinamika sosial yang unik. Dalam masyarakat multikultural, interaksi antarbudaya merupakan kunci  pembentukan identitas kolektif. Pertukaran nilai, norma, dan tradisi antar kelompok memperkaya pengalaman hidup komunal. Namun menjaga keharmonisan memiliki tantangan tersendiri, sehingga penting untuk menghormati perbedaan. Pendidikan berperan penting dalam membangun pemahaman dan toleransi dalam masyarakat multikultural. Sekolah adalah tempat di mana keberagaman dirasakan, nilai-nilai budaya dihormati dan sikap inklusif dipromosikan. Dengan demikian, terciptalah masyarakat multikultural sebagai lingkungan yang menerima dan menghormati individualitas setiap orang. Keberhasilan masyarakat multikultural juga didukung oleh langkah-langkah yang mendukung integrasi dan partisipasi semua kelompok di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan masalah sosial. Dengan memberikan ruang bagi partisipasi yang setara, masyarakat multikultural dapat membangun ikatan solidaritas yang kuat, menghadapi perubahan dengan bijak dan menciptakan hidup berdampingan secara harmonis. Multikulturalisme di Indonesia tumbuh dan berkembang dari nasionalisme. Multikulturalisme Indonesia mengakui keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia dan bahkan menjadi dasar keberagaman hidup berdampingan di Indonesia. Keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia bukan menjadi pemecah belah melainkan menjadi faktor pemersatu bangsa. Multikulturalisme juga dapat  dipahami sebagai pandangan dunia yang  diwujudkan dalam berbagai cara. Sejarah pendidikan multikultural telah melalui beberapa fase, yang paling menonjol adalah upaya standarisasi studi etnis di semua kurikulum. Multikulturalisme  penting karena mempengaruhi pembicaraan dan perilaku sosial antara individu dan masyarakat, serta  kebijakan pemerintah untuk menjaga keadilan dan persatuan nasional.


Keywords


Multikultural, Toleransi, Pendidikan

   

DOI

https://doi.org/10.57235/jleb.v2i1.1950
      

Article metrics

10.57235/jleb.v2i1.1950 Abstract views : 962 | PDF views : 254

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Arifrianto, Y. A. (2020). Peran Gembala Menanamkan Nilai Kerukunan Dalam Masyarakat Majemuk. Voice Of HAMI: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 3 no 1(1), 1–3. http://stthami.ac.id/ojs/index.php/hami/article/viewFile/11/13

Febriyanti, M., Arifiana, N., & Setiawan, W. (2023). Realitas komunikasi diantara penganut umat berbeda agama. 2(1).

Filmillah, I. (2014). Perubahan Status Sosial Petani Tambak Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Pasca Keberadaan Gresik. 25–48. http://digilib.uinsby.ac.id/342/

Hindarto, T. (2018). Kentongan dan Simbol Status Sosial : Studi Kasus di Wilayah Desa Paketingan Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Jurnal Analisa Sosiologi, 7(2), 274–282.

Ii, B. A. B., & Kerukunan, A. (n.d.). Paulus Wirutomo, dkk, Sistem Sosial Indonesia , (Jakarta: UI-Press,2012), 58. 19. 19–32.

Indrastuti, N. S. K. (2018). Representasi Unsur Budaya dalam Cerita Rakyat Indonesia: Kajian Terhadap Status Sosial dan Kebudayaan Masyarakat. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJ - SSH), 3(3), 189–199.

Indriastuty, H. R., Efendi, A. R., & Saipudin, A. I. (2020). Bangunan Masjid Agung Banten sebagai Studi Sosial dan Budaya. Pattingalloang, 7(2), 119–132. https://ojs.unm.ac.id/pattingalloang/article/view/13517

Kartika, E. (2017). Peningkatan Sikap Menghargai. 11.

Naim, N. (2016). Membangun Kerukunan Masyarakat Multikultural. Jurnal Multikultural & Multireligius, 15(1), 205–213.

Normina. (2014). Masyarakat dan Sosialisasi. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, 12(22), 107–115. http://sharenexchange.blogspot.com/2010/02/sosialisasi-masyarakat_8061.

Perdiana, K., & Ambara, G. D. M. (2015). Potret Harmonis Masyarakat Multikultur di Desa Panji Anom. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 1(1), 21–28. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIIS/article/download/20171/12199

Saputra, F. T., & . M. (2020). Komunikasi Antar Budaya Etnis Tionghoa Dan Penduduk Muslim Di Banten. DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi Dan Pembangunan Daerah, 7(2), 147–156. https://doi.org/10.33592/dk.v7i2.366

Sari, D. S. (2017). Masjid dan vihara: simbol kerukunan hubungan antara islam dan buddha: studi kasus di Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten. In Repository.Uinjkt.Ac.Id. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34723

Sekolah, D. I., Negeri, D., & Lebong, R. (2019). Nim: 15591051.

Supriyanto, A., & Wahyudi, A. (2017). Skala karakter toleransi: konsep dan operasional aspek kedamaian, menghargai perbedaan dan kesadaran individu. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 7(2), 61. https://doi.org/10.25273/counsellia.v7i2.1710

Widiatmaka, P., Hidayat, M. Y., Yapandi, & Rahnang. (2022). Pendidikan Multikultural dan Pembangunan Karakter Toleransi. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 09(02), 119–133.

zaini maskuri. (2016). Pembinaan Sikap Tasamuh Dan Ta’awun Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Ma’ahidul ‘Irfan Bandongan Magelang Tahun 2023. 01, 1–23.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Ria Yuni Lestari, Rina Inayah, Mayang Arum Rahmanita, Dewi Widya Ningsih, Windi Hartati, Adam Andreansyah, Altharik Mubarak, Solu Nur Amaya, Shiva Steviana, Albin Dwi Cahya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.