Nilai Karakter Religius Dalam Tradisi Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(1) Universitas Jambi
(2) Universitas Jambi
(3) Universitas Jambi
Corresponding Author
Abstract
Karakter religius secara umum diartikan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dalam pengertian ini jelas bawasannya karakter religius merupakan pokok pangkal terwujudnya kehidupan yang damai. Mandi safar air hitam laut adalah sebuah tradisi/budaya yang di lakukan oleh masyarakat desa air hitam laut yang sudah ada sejak tahun 1865 yang umumnya di lakukan oleh masyarakat dari Sulawesi Selatan, mandi safar adalah mandi yang di lakukan pada hari rabu terakhir bulan safar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa nilai karakter religius yang terkandung di dalam tradisi mandi safar serta mengetahui bagaimana tahapan prosesi tradisi mandi safar di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini dilakukan di Desa Air Hitam Laut, Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 01 April 2024-01 Juli 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif etnografi dan di deskripsikan Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara dengan tokoh adat, kepala desa dan masyarakat, obseravasi dan dokumentasi. Kemudian direduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, data yang dihasilkan nantinya berbentuk penjabaran berupa kata-kata. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai karakter religius yang dimiliki dalam tradisi mandi safar yaitu cinta damai (kebersamaan, keharmonisan dan kerja sama), toleransi (tidak memandang suku, ras dan agama), persahabatan (ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antar bangsa) dan ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia), dan teguh pendirian (tradisi mandi safar Air Hitam Laut masih dilestarikan hingga saat sekarang ini).
Keywords
References
Asbihani, A. J. (2017). Eksistensi Tradisi Mandi Safar di Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis.
Arif, D. B. (2008). Kompetensi kewarganegaraan untuk pengembangan masyarakat multikultural Indonesia. Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.
Bahtiar, L., Mursalin, A., & Masburiah, M. (2008). Ritual Mandi Safar: Akulturasi Islam dan Tradisi Lokal: Studi Kasus di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.
Damri, M. P., Putra, F. E., & Kom, M. I. (2020). Pendidikan kewarganegaraan. Prenada Media.
Danim, S. (2013). Menjadi penulis kualitatif. Pustaka Setia.
Daradjat, Z. (2015). Membangun Kecerdasan Moral.
Diana, Yumanita, H. S. (2001). Profil Pinjaman Luar Negeri Indonesia dan Permasalahannya. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Hartinah, P., Hidayat, M., & Firman, F. (2022). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Salah Satu Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Kerinci (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).
Hasanah, R., & Tukwain, S. M. F. (2021). Analisis Tradisi dalam Pesan Dakwah Budaya Mandi Safar pada Masyarakat Muslim Seram Bagian Timur. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah.
Jogiyanto Hartono, M. (Ed.). (2018). Metoda pengumpulan dan teknik analisis data. Penerbit Andi.
Kalidjernih, & K, F. (2010). Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Widya Aksara Press.
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Lexy, J. M. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif.
M Abdurrahman. (2003). Islam sebagai kritik sosial. books.google.com, cited by 213 (10.14 per year).
Mulyana, Rahmat. (2011). Mengaktualisasi Pendidikan Karakter. Alfabeta.
Mulyana, Restu. (2015). Tradisi Mandi Safar Desa Sungai Buluh Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal JOM FISIP.
Musa, W. A., Othman, N., Shaari, S. S., & Jalaludin, M. N. H. (2016). Hubungan Antara Kesedaran Kendiri Dengan Teori Kognitif Sosial, Teori Goleman Dan Teori Astin. Journal of Global Business and Social Entrepreneurship, 2(2), 62–68. http://gbse.com.my/isijune16v2/GBSE 2(2) 62-68 (June 2016).pdf
Pawito. (2008). Penelitian komunikasi kualitatif.
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, T. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Simuh. (2002). “Interaksi Islam dalam Budaya Jawa” dalam Muhammadiyah dalam Kritik. Muhammaddiyah University Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, 2015.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Alfabeta).
Sugiyono, S. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif.
Sukadari, S., Suyata, S., & Kuntoro, S. A. (2015). Penelitian etnografi tentang budaya sekolah dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi
Suparlan. (2012). Mendidik Karakter Membetuk Hati. AR-RUZZ MEDIA.
Susanti, R. (2005). Sampling dalam penelitian pendidikan. Jurnal Teknodik.
Syamsul, K. (2013). Pendidikan Karakter. Ar-Ruzz Media.
Zakiyah, Q. Y., & Rusdiana. (2015). Pendidikan Nilai Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter. Kencana.
Article Metrics
Abstract View : 69 timesPDF Download : 30 times
DOI: 10.57235/sakola.v1i2.3344
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Risnawati Risnawati, Firman Firman, Alif Aditya Candra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.