Perkembangan Tradisi Ningih pada Masyarakat Suku Dayak Darok Desa Bantai Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau Tahun 2000-2010

(1) * Ponsianus Ambun Mail (Universitas Tanjungpura, Indonesia)
(2) Ika Rahmatika Chalimi Mail (Universitas Tanjungpura, Indonesia)
(3) Rustiyarso Rustiyarso Mail (Universitas Tanjungpura, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asal usul dan tahapan pelaksanaan tradisi Ningih pada masyarakat suku Dayak Darok, Desa Bantai, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, serta dinamika perkembangannya dalam kurun waktu sepuluh tahun, yaitu dari tahun 2000 hingga 2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi; (a) pemilihan topik, (b) heruistik, (c) verifikasi, (d) interpretasi, dan (e) historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asal usul tradisi Ningih berasal dari Rukut'n Toyat'n (Adat Sebelumnya), yang berdasarkan kepercayaan masyarakat, menyakini bahwa padi memiliki jiwa atau roh yang hidup dan harus dihormati. (2) Tahapan pelaksanaan tradisi Ningih terdiri dari beberapa tahap, yaitu Ngu'duw, Ngisi Langka, Mpokat'n Botuh, Mpokat'n Data, dan Panta. Setiap tahapan menggunakan alat peraga seperti Bota Po'di, Joruw, Dout'n Gombi, Dout'n Lopiak, 1 mangkok nasi, 1 butir telur, 1 ekor ayam, 1 botol Tuak, Acjat'n, Simpuw, perkakas pertanian, dan Botuh Ngoso. (3) Dinamika perkembangan tradisi Ningih selama kurun waktu sepuluh tahun menunjukkan adanya berbagai perubahan, yang dipengaruhi oleh konflik antara adat dan agama, serta keterbatasan masyarakat dalam beradaptasi untuk melaksanakan tradisi seperti sebelumnya. Sebagai respon, masyarakat mulai menggunakan peralatan yang lebih sederhana agar tradisi Ningih tetap dapat dilestarikan.


Keywords


Perkembangan, Tradisi Ningih, Dayak Darok

   

DOI

https://doi.org/10.57235/qistina.v4i1.6522
      

Article metrics

10.57235/qistina.v4i1.6522 Abstract views : 17 | PDF views : 13

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Abdurahman, M. S. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Albani, N. S., dkk. (2017). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Darmadi, H. (2016). Dayak Asal-Usul dan Penyebarannya Di Bumi Borneo. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(2).

Heti, P. (2010). Tradisi Naik Dango Suku Dayak Kanayatn (Kajian Asal Usul, Proses Ritual, Fungsi, dan Nilai). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

https://www.google.com/search?tbm=bks&q=suku+dayak+Muduh

Irmalini, S., & Murdiono. (2020). Upacara Adat Gawai Dalam Membentuk Nilai-Nilai Solidaritas Pada Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Barat. Jurnal Antropolgi: Isu-isu Sosial Budaya, 22(2).

Kuntowijoyo. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka

Linda. (2019). Transformasi Makna dan Nilai Tradisi Baroah Dayak Kanayatn Dusun Semangkiling Kecamatan Mandor Kabupaten Landak (Skripsi). Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Margaretha, N. (2023). Perkembangan Tradisi Gawak Ngemparu Nemiak Di Kabupaaten Kapuas Hulu Tahun 1959-1966 (Skripsi). Pontianak: IKIP PGRI Pontianak.

Melalatoa, J. (1995). Ensiklopedia Suku Bangsa Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan. (E-Book:

Moleong, J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nikolaus, N. (2022). Analisis Pelaksanaan Ritual Adat Batalah Pada Suku Dayak Kanayatn Didusun Oto Ledakng Kabupaten Landak (Skripsi). Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Priyadi, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Satyawida, I. M. (1993). Upacara Tradisional Naik Dango Suku Dayak Kanayatn Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat. Pontianak: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Siti, H. (2024). Dinamika Tradisi Ncangi Punowu Di Dusun Sungai Bangun Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau Dalam Kurun Waktu 2010-2020 (Skripsi). Pontianak: Universitas Tanjungpura

Sjamsudin, H. (2019). Metodologi Sejarah. Yogyakarta:Ombak.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono, W. P. (2010). Teori Dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujarni, A., dkk. (2008). Mozaik Dayak, Keberagaman Subsuku Dan Bahasa Dayak Di Kalimantan Barat. Pontianak: Institut Dayakologi.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Ponsianus Ambun, Ika Rahmatika Chalimi, Rustiyarso Rustiyarso

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.